TEMPAT WISATA BELITUNG
|
Pulau Lengkuas
Dari Tanjung Kelayang bisa ditempuh dengan perahu selama sekitar
30 menit. Di pulau yang terdiri dari bongkahan batu karang ini
terdapat mercusuar kuno yang dibangun pada tahun 1882 oleh
Pemerintah Kolonial Belanda, dan sampai sekarang masih berfungsi
untuk memandu lalu lintas perahu nelayan di perairan yang penuh
karang itu.
Di sisi
belakang pulau, terdapat spot bagus untuk yang suka snorkeling.
|
Para peserta travel agent yang ingin
mendarat di sana harus siap-siap membasahi celana pendeknya
masing-masing, karena boat tidak bisa masuk terlalu dalam menuju pasir
pantai, jadi kita sendiri yang harus berjalan ke sana. Setidak-tidaknya
air laut dapat membasahi bagian persendian kaki hingga paha kita,
makanya semua tamu agen travel kita harus mengerti betul keadaan alam
ini.
Tamu yang mengikuti tour
dan travel kita dapat mendaki mercusuar buatan Belanda ini.
Walaupun
kita merasa kecapekan dengan pendakian ini, tetapi pemandangan alam yang
tersaji dihadapan kita dari balik jendela mercusuar, sungguh sangat
indah dan mempesona. Kita terus mendaki hingga ke puncaknya di tingkat
17. Pada tingkat 18 tidak ada lagi tulisannya, melainkan jalan menuju
teras terbuka, tetapi sebaiknya para pengunjung tidak membukanya demi
keselamatan bersama. Pada tingkat 19 kita bisa melihat keseluruhan
pemandangan alam laut yang membentang di segala arah dari balik kaca
tebal. Kelelahan yang kita rasakan saat mendaki menara terbayarkan sudah
dengan pemandangan alam yang indah mempesona dari puncak menara.
|
Pulau Babi
kecil
Letaknya bersebelahan dengan pulau Gede atau pulau Babi besar
(gede). Orang-orang Belitung sering tertukar nama dalam
memberikan nama pulau di sekitar pulau ini. Kami lebih suka
menyebut pulau yang lebih besar di perairan ini sebagai pulau
Babi besar, sedangkan pulau kecil indah berbatuan granit di
depannya menghadap ke Tanjung Kelayang kita sebut pulau Babi
kecil. Di sekitar pulau ini banyak terdapat bebatuan granit
yang eksotis sedap dipandang mata. Ada pula struktur irisan
limas segi empat di atas batuan granit besar yang indah dilihat.
Inilah tempat yang paling indah untuk memandang sunset terutama
saat berada di atas batuan granit putih pulau Babi kecil. |
|
Pulau Gede
Letaknya dekat dengan
Tanjung Kelayang, di sekitar pulau ini batu-batu granit
bermunculan di tengah laut, terdapat juga gosong pasir yang
biasa disinggahi burung-burung saat surut. Bintang laut
besar-besar juga banyak ditemukan disini. Pulaunya cukup luas,
ditumbuhi ratusan pohon kelapa. Di sisi belakang pulau, kita
bisa memandang mercusuar Pulau Lengkuas di kejauhan, paling
indah pada saat matahari terbenam. Disinilah tempat paling tepat
untuk menikmati sunset bersamaan dengan moonrising, serta
sunrising keesokan paginya.
|
|
Pulau Batu
Berlayar
Letaknya sangat dekat
dengan Tanjung Kelayang hanya dalam hitungan beberapa belas
meter, tetapi bagi anda yang tidak bisa berenang jangan
coba-coba menyeberanginya dengan berjalan kaki karena lautnya
cukup dalam. Di pulau Batu berlayar kita dapat melihat batuan
granit menjulang tinggi ke angkasa yang konfigurasinya membentuk
semacam perahu layar. Pada saat air surut, pulau ini terdiri
dari pasir putih sangat halus dan batuan granit besar di
tengahnya. Akan tetapi pada saat air pasang hanya menyisakan
sedikit pasir putih sehingga boleh dikatakan hanya terdiri dari
batuan granit saja. |
|
Pantai Tanjung Pendam
Pantai ini letaknya di Kota Tanjungpandan, kalau sore menjadi
tempat berkumpul warga kota menunggu matahari terbenam sambil
menikmati berbagai macam jajanan yang dijual di warung-warung
pingir pantai. Pantai ini lebih tepat sebagai semacam taman
bermain, berolahraga dan sarana untuk bersosialisasi sesama
warga kota. Kalau sedang surut, banyak orang mencari kermis,
semacam kerang. |
Di depan pantai
Tanjungpendam ada Pulau Calamoa. Di pulau kecil ini biasanya warga
keturunan Tionghoa melepaskan sesaji berupa ayam hidup sebagai tanda
terima kasih atas rejeki yang telah diperoleh. Saat ini sekitar bulan
Juni-Juli setiap tahun selalu diadakan festival Buang Jong untuk
menyingkirkan malapetaka atau bencana di lautan. Cerita ini dapat
dilihat di Napak Tilas Sejarah tentang “The
Question Where We are From...?” Saat itu suku sawang (orang laut di
Belitung tempat asal tradisi ini) akan mengajak kita menari berputar
mengeliling sesajenan mereka. Saya dan turis Belanda harus terus
memutarnya dan tidak sopan kalau keluar dari putaran tarian mereka.
Untungnya mereka bisa memahami kita dan menghentikan ritual awal mereka.
Di zaman ibu saya dulu,
pernah ada pesawat dari Manila, Filipina dapat mendarat di pantai
Tanjungpendam ini dan menjadikan tontonan besar masyarakat waktu itu.
|
Perkampungan
Nelayan Tanjung Binga
Sekitar 20 km dari
kota Tanjungpandan ada perkampungan nelayan Bugis, Tanjung
Binga. Kita bisa menyaksikan perahu tradisional nelayan
menurunkan ikan, lalu para ibu menjemurnya di atas para-para.
Anda bisa juga membeli ikan asin yang lebih murah di sini
sebagai oleh-oleh. Kalau
beruntung, kita bisa melihat mereka bergotong royong memindahkan
rumah dengan cara digotong beramai-ramai! Setelah itu diadakan
acara makan bersama. |
Waktu yang tepat untuk berkunjung ke
Tanjung Binga adalah pagi hari atau sore hari. Di perkampungan ini hanya
ada dua dermaga yang cukup besar, baik dan panjang rutenya. Dari ujung
dermaga kecil ini kita bisa melihat keindahan perairan laut dan banyak
pulau-pulau kecil berbatu di sekitarnya.
|
Pantai Tanjung Kelayang
Letaknya
sekitar 4 km setelah Tanjung Binga.
Bentangan pasir putihnya luas dan landai. Cocok untuk
sunbathing, bermain pasir dan berenang. Disini juga merupakan
tempat berlabuh perahu-perahu nelayan yang kecil. Landmark
pantai ini adalah gugusan batu granit di lepas pantai yang
seolah-olah membentuk sosok burung kelayang. Inilah asal mulanya
pantai ini dinamakan Pantai Tanjung Kelayang. Ada beberapa
cottage yang bisa disewa dengan harga sangat bersahabat. Hanya
saja anda harus siap dengan sunblock untuk melindungi kulit
mulus putih anda dari sinar matahari. Tentu saja kulit anda akan
berterimakasih kepada anda! |
Pengalaman yang paling
menyenangkan di sini bagi saya adalah duduk di ujung bebatuan granit
besar pada sore hari memandang sunset dan pulau-pulau kecil yang indah
di sekitarnya. Pulau Gede dan pulau Babi tampak terlihat dengan jelas di
depan kita.
|
Pantai Tanjung
Tinggi
Tidak jauh dari Tanjung Kelayang, ada pantai Bilik yang ada di
kawasan Tanjung Tinggi. Pantai Bilik berupa teluk kecil berpagar
batuan granit raksasa. Pasirnya putih dan sangat menyenangkan
untuk berenang maupun memotret. Inilah primadonanya! Menjelajah
ke sela-sela batu raksasa sambil berfoto-foto.
Anda bisa menemukan sendiri batu penyu raksasa, batu tak
meleset, laut terbelah, dan amazing tree. |
Setelah itu menikmati sea
food dan air kelapa muda di warung-warung yang ada di pinggirnya.
Hmmm.....Namun jangan kaget kalau makanan di sini cukup mahal bagi
golongan ekonomi biasa, karena mahalnya BBM saat ini untuk digunakan
para nelayan mencari ikan.
|
Pulau Burung
Letaknya di lepas
pantai Tanjung Binga, pantainya yang landai cocok untuk
berenang. Ada batu besar yang menyerupai paruh burung sehingga
dinamakan Pulau Burung.
Di
pinggir pantai Pulau Burung akan kita temukan pasir yang sangat
putih bersih dan halus lembut disertai sederetan batuan granit.
Di sinilah tempat yang sangat cocok bagi para tamu kita untuk
snorkeling. |
Buat mereka yang masih
pemula dan belum bisa berenang, kami menganjurkan agar mereka berenang
tidak jauh dari pantai dengan ketinggian air sampai sebatas dada.
Masih banyak tempat wisata lainnya
untuk dikunjungi.
Tetapi kali ini paket wisata travel antar pulau hanya ditujukan ke
lokasi yang sangat indah di atas. |